LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan lengkap paktikum Kimia
Anorganik dengan judul “ Alkali dan Alkali
Tanah
” disusun oleh :
Nama : Abdul Rahman Arif
NIM : 60500110002
Kelompok : II (Dua)
telah
diperiksa dan dikonsultasikan oleh koordinator asisten/asisten dan dinyatakan
diterima.
Samata, Mei 2012
Koordinator
Asisten Asisten
(
Wahyuni S.Si ) ( Akhwani Mutiara Dewi )
Mengetahui
Dosen
Penanggung Jawab
(
Syamsidar HS. S.T, M. Si )
NIP
: 19760330 200912 2 002
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Logam alkali adalah kelompok
unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu Litium
(Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam
alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan II, yaitu Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki
sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau
basa jika direaksikan dengan air dan istilah tanah karena oksidasinya sukar
larut dalam air dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi (Van88,
2012).
Logam golongan 1 dan 2 dalam susunan berkala
berturut-turut disebut logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam
tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang larut dalam air menghasilkan
larutan basa. Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam logam blok
s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron
terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini
seperti energi ionisasi yang rendah, ditentukan oleh hilangnya electron s ini
membentuk kation. Golongan 1 logam alkali yang kehilangan satu elektron s1
terluarnya menghasilkan ion M+ dan golongan 2 logam alkali tanah yang
kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+.
Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2
cenderung bersifat ionik (Ratna, 2012).
|
|
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari percobaan ini adalah :
1.
bagaimana
mengetahui reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah ?
2.
bagaimana mengetahui kelarutan logam
alkali dan alkali tanah ?
C.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1.
Untuk mengetahui
reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah.
2.
Untuk mengetahui kelarutan logam
alkali dan alkali tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Logam alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam
minyak. Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor
panas yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan. Kecenderungan
golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom adalah titik leleh dan titik
didih menurun, unsur lebih reaktif, ukuran Atom membesar, densitas meningkat
proportional dengan meningkatnya massa atom (Alkali, 2012).
Sifaf alkali tanah adalah titik leleh dan titik didih lebih
tinggi, lebih keras, lebih kuat dan lebih padat. Hal ini disebabkan karena
terdapat dua delokalisas elektron per ion dalam kristal yang memberikan gaya
elektronik lebih besar dengan muatan ion . Pada umumnya makin ke bawah dalam
satu golongan nomor atom cenderung makin meningkat. Energi Ionisasi pertama
atau kedua menurun Karena jari-jari atom makin besar akibat adanya ekstra kulit
yang terisi. Elektron terluar sangat jauh dari inti sehinga tertarik lemah oleh
inti sehingga lebih sedikit energi yang diperlukan untuk melepaskan. Jari-jari
Atom atau ionik meningkat disebabkan adanya kulit yang lebih banyak.Jari-jari
golongan 2 lebih kecil dari pada golongan 1 karena tarikan elektron dengan
jumlah kulit yang sama. Pada umumnya titik didih dan titik leleh menurun disebabkan
peningkatan jari-jari ion dan meningkatnya muatan. lebih reaktif karena makin
ke bawah makin mudah membentuk ion (Alkali Tanah, 2012).
|
|
Logam biasanya
dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak
reaktif. Namun kenyataan, sifat-sifat logam-logam alkali berlawanan dengan
sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah dan sangat reaktif.
Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan
lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini. Perubahan entalpi atomisasi
logam-logam umumnya berharga antara 400-600 kJ mol-1. Ternyata
terdapat hubungan antara sifat lunak dan rendahnya titik leleh dengan rendah
perubahan entalpi atomisasi (Svehla, 1985, hal: 104).
Unsur-unsur dalam sistem periodik yang
dipertimbangkan bersifat logam adalah unsur-unsur golongan s. Logam biasanya
dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak
reaktif. Namun kenyataannya, sifat logam-logam alkali berlawanan dengan sifat
tersebut ialah rapatan massa rendah dan sangat reaktif , sama halnya dengan
golongan alkali tanah dimana akan semakin reaktif dengan naiknya nomor atom
(Sugiyarto, 2010, hal: 104).
|
1. Karena mudah bereaksi
dengan air atau 02 logam alkali bisa digunakan sebaqai pengikat
air atau 02 pada pembuatan tabung vakum alat elektronik.
2. Logam alkali Na bisa
digunakan sebagai lampu penerangan karena mampu menembus kabut. Selain itu, Na
bisa juga digunakan pada pembuatan TEL (ditambahkan pada bensin).
3. Logam alkali karena
mempunyai titik leleh yang rendah, bisa digunakan sebagai medium pemindahan
panas pada reaktor nuklir.
Menurut Satria (2012) kegunaan logam
alkali tanah adalah:
1. Paduan magnesium 10% dan alumunium 90%
(magnalinum) digunakan untuk konstruksi pesawat udara, karena sifat bahan
paduan ini adalah kuat dan ringan.
2. Magnesium bisa digunakan
sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
3. Berilium, karena
bersifat ringan, biasa digunakan sebagai kerangka rudal dan pesawat
ruang angkasa.
4. Berilium, bersifat transparan
terhadap sinar-X, sehingga bisa digunakan sebagai jendela tabung sinar-X.
5. Senyawa kalsium, merupakan
senyawa yang mudah didapat dan melimpah di alam, bisa digunakan sebagai bahan
bangunan.
6. Mg(OH)2,
dalam bidang farmasi, bisa digunakan sebagai obat maag.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
1.
Waktu
Hari /tanggal : Kamis/24 Mei 2012
Pukul : 13.30 – 16.30 WITA
2.
Tempat
Laboratorium Kimia Anorganik
Lantai I Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Botol
semprot 1
buah
b.
Bulp 1
buah
c.
Bunsen 1
buah
d.
Gelas
kima 100 mL 1
buah
e.
Kawat
platina 1
buah
f.
Pipet
tetes 6
buah
g.
Pipet
volume 1 mL 1
buah
h.
Pipet
volume 5 mL 1
buah
i.
Rak
tabung 1
buah
j.
|
2.
|
a.
Korek
api
b.
Larutan
Asam Klorida (HCl) 10%
c.
Larutan
Barium Klorida (BaCl2) 0,01 N
d.
Larutan
Kalsium Klorida (CaCl2) 0,01 N
e.
Larutan
Magnesium Klorida (MgCl2) 0,01 N
f.
Larutan
Natrium Hidroksida (NaOH) 0,01 N
g.
Larutan
Natrium Karbonat (Na2CO3) 0,01 N
h.
Larutan
Natrium Klorida (NaCl) 0,01 N
i.
Larutan
Natrium Sulfat (Na2SO4) 0,01 N
j.
Larutan
Stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N
k.
Serbuk
Barium Klorida (BaCl2)
l.
Serbuk
Kalsium Klorida (CaCl2)
m.
Serbuk
Natrium Klorida (NaCl)
n.
Serbuk
Stronsium Klorida (SrCl2)
o.
Tissue
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah
:
1.
Uji
nyala
a.
Membersihkan
kawat platina dengan asam klorida (HCl) lalu memijarkannya di atas Bunsen.
b.
Mencelupkan
kawat platina ke dalam sampel secara satu persatu.
c.
Mengamati
warna nyala yang terjadi pada sampel tersebut.
d.
Mencatat
hasil pengamatan pada tabel.
2.
|
MgCl2 ( magnesium klorida)
a.
Memipet dam memasukan masing-masing 1 ml larutan magnesium (Mg2+) ke dalam
3 buah tabung reaksi.
b.
Menambahkan
pada masing-masing tabung dengan larutan NaOH, Na2CO3 dan larutan Na2SO4.
c.
Mengamati
kelarutan dari tiap percampuran larutan (larut, sukar larut dan sedikit larut
).
d.
Mencatat
data dalam tabel.
CaCl2 ( kalsium klorida)
a.
Memipet
dam memasukan masing-masing 1 ml larutan
magnesium (Ca2+) ke dalam 3 buah tabung reaksi.
b.
Menambahkan
pada masing-masing tabung dengan larutan NaOH, Na2CO3 dan larutan Na2SO4.
c.
Mengamati
kelarutan dari tiap percampuran larutan (larut, sukar larut dan sedikit larut
).
d.
Mencatat
data dalam tabel.
SrCl2 ( stronsium klorida)
a.
Memipet
dam memasukan masing-masing 1 ml larutan
magnesium (Sr2+) ke dalam 3 buah tabung reaksi.
b.
Menambahkan
pada masing-masing tabung dengan larutan NaOH, Na2CO3 dan larutan Na2SO4.
c.
Mengamati
kelarutan dari tiap percampuran larutan (larut, sukar larut dan sedikit larut
).
d.
|
BaCl2 ( barium klorida)
a.
Memipet
dam memasukan masing-masing 1 ml larutan
magnesium (Ba2+) ke dalam 3 buah tabung reaksi.
b.
Menambahkan
pada masing-masing tabung dengan larutan NaOH, Na2CO3 dan larutan Na2SO4.
c.
Mengamati
kelarutan dari tiap percampuran larutan (larut, sukar larut dan sedikit larut
).
d.
Mencatat
data dalam tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
tabel
uji nyala
No
|
Sampel
|
Warna
|
1
|
NaCl
|
Kuning
|
2
|
SrCl2
|
Merah bata
|
3
|
BaCl2
|
Hijau muda
|
4
|
MgCl2
|
Biru
|
5
|
CaCl2
|
Merah jjingga
|
2.
tabel
uji kelarutan
No
|
Sampel
|
Larutan Uji
|
Kelarutan
|
||
1
|
MgCl2
|
NaOH
|
Larut
|
||
2
|
CaCl2
|
Larut
|
|||
3
|
SrCl2
|
tidak larut
|
|||
4
|
BaCl2
|
Larut
|
|||
1
|
MgCl2
|
Na2SO4
|
Larut
|
||
2
|
CaCl2
|
Larut
|
|||
3
|
SrCl2
|
tidak larut
|
|||
4
|
BaCl2
|
tidak larut
|
|||
1
|
MgCl2
|
|
Larut
|
||
2
|
CaCl2
|
Larut
|
|||
3
|
SrCl2
|
sedikit larut
|
|||
4
|
BaCl2
|
larut
|
B.
|
MgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl
SrCl2 + 2NaOH Sr(OH)2 + 2NaCl
BaCl2 + 2NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl
MgCl2 + Na2SO4 MgSO4 + 2NaCl
CaCl2 + Na2SO4 CaSO4 + 2NaCl
SrCl2 +
Na2SO4 SrSO4 + 2NaCl
BaCl2 + Na2SO4 BaSO4 + 2NaCl
MgCl2 + Na2CO3 MgCO3 + 2NaCl
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2NaCl
SrCl2 + Na2CO3 SrCO3 + 2NaCl
BaCl2 + Na2CO3 BaCO3 + 2NaCl
C.
Pembahasan
Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui uji nyala dan
kelarutan yang ada pada golongan alkali dan alkali tanah. Hal yang
pertama dilakukan adalah menyalakan
Bunsen dan mengatur nyalanya sebaik mungkin sehingga didapatkan
nyala api yang kebiruan atau tidak berwarna. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
dalam melakukan pengamatan warna nyala terhadap kation-kation selama proses
pembakaran. Dalam percobaan ini menggunakan spiritus bunsen biasa yang
nyala apinya menunjukkan warna orange yang sebenarnya mengganggu proses identifikasi
kation golongan alkali dan alkali tanah.
|
Dari hasil
percobaan tersebut warna nyala yang didapatkan untuk senyawa natrium klorida warnanya kuning, stronsium
klorida warnanya merah bata, barium klorida warnanya hijau muda, magnesium
klorida warnanya biru dan kalsium klorida merah jingga.
Pada uji kelarutan untuk golongan alkali tanah
dilakukan dengan melarutkan larutan yang
bersifat basa (NaOH), garam natrium sulfat (Na2SO4) dan
natrium karbonat (Na2CO3). Pada uji kelarutan ion Mg2+,
Ca2+, Sr2+ dan Ba2+ dengan larutan NaOH
diperoleh bahwa pada golongan alkali tanah jika dilarutkan dengan larutan yang
bersifat basa (NaOH) maka dari atas ke
bawah akan semakin sukar larut. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa dalam satu
golongan dari atas ke bawah logam alkali tanah semakin mudah larut dalam
senyawa basa sedangkan hasil yang diperoleh senyawa stronsium klorida tidak
larut sedangkan senyawa barium klorida larut dalam air, hal ini disebabkan
karena sampel larutan yang digunakan sudah lama.
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari percobaan ini adalah:
1.
Natrium klorida memberi warna kuning, stronsium klorida memberi warna merah bata, barium klorida memberi warna hijau muda magnesium
klorida memberi warna biru dan kalsium klorida memberi warna merah
jingga.
2.
Kelarutan alkali dan alkali tanah
adalah semakin ke bawah semakin sukar larut.
B. Saran
Saran dari percobaan ini adalah
sebaiknya pada percobaan selanjutnya semua unsur yang ada pada alkali diuji
nyalanya begitu pula semua unsur yang ada pada alkali tanah diuji juga
kelarutannya.
|
DAFTAR PUSTAKA
“Alkali”.
http//www. chem-is-try. com/ 26 Mei 2012
“Alkali
tanah”. http//www. Chem-is-try. Com/ 26 Mei 2012
Ratna.
Alkali dan Alkali Tanah. http// www. Chem.-is-try. Com/ 26 Mei 2012
Satria. Alkali
dan Alkali Tanah. hhtp// www. Wordpress.com / 26 Mei 2012
Sugiyarto, Kristian H. Kimia
Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Svehla, G. Analisis
Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka 1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar